Pelecehan
seksual masih sering terjadi dimana-mana. Korbannya biasanya merupakan kaum
perempuan dari berbagai rentang umur. Mulai dari perempuan dewasa hingga
anak-anak mengalami hal tersebut. Hal ini membuat saya ingin menganalisis
fenomena ini dengan menggunakan sudut pandang psikologi komunikasi. Di sini
saya ingin memfokuskan pada sebab-sebab atau hal-hal yang mendorong seseorang
melakukan pelecehan seksual.
Setiap perbuatan manusia, pasti ada
hal-hal yang mempengaruhi atau melatarbelakanginya. Termasuk juga pelecehan
seksual ini. Sebelum itu marilah kita membahas faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku manusia menurut psikologi komunikasi.
Dalam perilaku manusia, ada dua
faktor yang mempengaruhi yaitu faktor psikologis dan faktor sosial atau dengan
istilah lain faktor individu dengan faktor yang berasal dari luar individu.
Menurut McDougall yang mempengaruhi dalam pembentukan perilaku seseorang
tersebut adalah berasal dari faktor individu, sedangkan menurut Edward E. Sampson
terdapat perspektif yang berpusat pada personal dan perspektif yang berpusat
pada situasi. Perspektif yang berpusat pada personal mempertanyakan
faktor-faktor internal apakah, baik berupa insting, motif, kepribadian, sistem
kognitif yang menjelaskan perilaku manusia. Secara garis besar terdapat dua
faktor, yaitu faktor biologis dan sosiopsikologis.
Faktor biologis menekankan pada
pengaruh struktur biologis terhadap perilaku manusia. Pengaruh biologis ini
dapat berupa insting atau motif biologis. Perilaku yang dipengaruhi insting
disebut juga species characteristic
behavior misalnya agresivitas, merawat anak dan lain-lain. Sedangkan yang
bisa dikelompokkan dalam motif biologis adalah kebutuhan makan, minum dan
lain-lainnya.
Faktor personal lainnya adalah
faktor sosiopsikologis. Menurut pendekatan ini proses sosial seseorang akan
membentuk beberapa karakter yang akhirnya mempengaruhi perilakunya. Karakter
ini terdiri dari tiga komponen yaitu komponen afektif, kognitf dan komponen
konatif. Adapun penjelasan atas ketiga komponen tersebut adalah :
1. Komponen
afektif merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis. Dalam komponen
ini tercakup motif sosiogenesis, sikap dan emosi.
2. Komponen
kognitif berkaitan dengan aspek intelektual yaitu apa yang diketahui manusia.
Komponen kognitif terdiri dari faktor sosiopsikologis adalah kepercayaan, yaitu
suatu keyakinan benar atau salah terhadap sesuatu atas dasar pengalaman intuisi
atau sugesti otoritas.
3.
Komponen
konatif berkaitan dengan aspek kebiasaan dan kemauan bertindak. Kebiasaan
adalah aspek perilaku manusia yang relatif.
Faktor
lain yang mempengaruhi perilaku manusia adalah faktor situasional. Menurut
pendekatan ini, perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.
Faktor-faktor situasional ini berupa :
·
faktor ekologis, misal kondisi alam atau
iklim
·
faktor rancangan dan arsitektural, misal
penataan ruang
·
faktor temporal, misal keadaan emosi
·
suasana perilaku, misal cara berpakaian
dan cara berbicara
·
teknologi
·
faktor sosial, mencakup sistem peran,
struktur sosial dan karakteristik sosial individu
·
lingkungan psikososial yaitu persepsi
seseorang terhadap lingkungannya
·
stimuli yang mendorong dan memperteguh
perilaku.
Berdasarkan
teori-teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia di atas, saya
ingin mencoba menganalisis penyebab seseorang melakukan pelecehan seksual. Alasan
seseorang melakukan pelecehan seksual bervariasi. Banyak faktor yang bisa
menjadi penyebabnya dan biasanya saling berkaitan. Umumnya pelaku mengincar
perempuan yang lemah, pasif atau kurang asertif (tegas). Seseorang dapat
melakukan pelecehan seksual bisa dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Artinya
di sini adalah kondisi di mana seorang laki-laki dan perempuan dibesarkan akan
mempengaruhi bagaimana perilakunya nanti. Berbagai sudut pandang bisa
menciptakan suasana yang memungkinkan seseorang untuk melakukan pelecehan
seksual.
Suasana
di sekitar yang mendukung juga turut memberikan andil kepada seseorang dalam
melakukan pelecehan seksual. Biasanya pelecehan seksual lebih banyak terjadi di
fasilitas umum terutama pada angkutan umum yang penuh, sehingga seseorang suka
mencari-cari kesempatan. Kekuasaan lebih tinggi yang dimiliki oleh seseorang
juga dapat menjadi faktor pendorong dalam melakukan pelecehan seksual. Beberapa
orang terkadang menyalahgunakan kekuasaannya untuk melakukan pelecehan, umumnya
pelaku berpikir korban adalah orang yang lemah atau takut kehilangan
pekerjaannya.
Stres
terhadap perkawinan juga bisa menjadi salah satu penyebab lainnya. Mengalami
stres terhadap kehidupan pernikahannya akan membuat seseorang berada dalam
tekanan emosional sehingga rentan melakukan pelecehan seksual. Ini merupakan
faktor psikologis seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Seseorang yang
mengalami degradasi atau penurunan moral juga berpeluang melakukan hal ini.
Degradasi moral yang terjadi bisa oleh karena minimnya pengetahuan agama sangat
mendukung terjadinya pelecehan seksual yang dilakukan oleh seseorang. Saat
kondisi seseorang mengalami kelemahan moral, seringkali menganggap seks
pranikah atau ‘one night stand’ adalah sesuatu yang wajar sehingga menganggap
hal tersebut bukanlah pelecehan seksual.
Hal
lain yang bisa dijadikan faktor pendorong seseorang melakukan pelecehan seksual
adalah menyimpangnya perilaku seks yang dimiliki oleh seseorang. Biasanya orang
ini memiliki kelainan seperti suka memperlihatkan alat vitalnya, suka membahas
masalah-masalah pornoaksi atau memiliki perilaku suka mengintip. Oleh karena
perilakunya yang menyimpang tersebut, terkadang bisa mendorong seseorang
tersebut dari hanya sekedar mengintip atau berbicara porno menjadi memiliki
keinginan untuk melecehkan seorang perempuan secara seksual.
Terakhir
menurut saya yang dapat dijadikan faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan
pelecehan seksual adalah kurang peraturan hukum yang ada. Tidak ada regulasi
yang tegas dan ketat dalam hal ini yag dapat membuat seseorang jera melakukan
tindakan tersebut. Sehingga seseorang akan terus terdorong unutk melakukannya
karena merasa bebas dan tidak terancam oleh hukuman atas perbuatan yang
dilakukannya.
0 komentar:
Posting Komentar